22.7.10

Fenomena KD


Akhir - akhir ini semua media sibuk menayangkan wawancara eksklusif mereka dengan Raya (Raul Yanti) hehe..dan dengan vulgarnya yanti memamerkan ciuman mesranya dengan raul, alhasil dalam waktu sekejap image yanti sebagai seorang diva mengalami penurunan tajam akibat citranya yang baru sebagai perebut suami orang, sekeras apapun mereka berusaha membersihkan nama mereka tapi tidak membuahkan hasil.
Apa yang mau saya tulis yah? Oh iya..saya tidak akan membela Raul, Yanti, Anang dan Atta. Saya juga tidak akan membenarkan tindakan mereka semua bukan hanya Raul dan Yanti tetapi juga A2 yang turut ambil bagian??aneh yah..korban kok malah jadi support system. Kalau menurut saya disini tidak ada siapa yang salah dan siapa yang benar, mereka semua salah, karena mereka semua egois dan memikirkan kepentingan diri masing-masing dan tidak memikirkan kebahagiaan pasangannya.
Sebuah rumah tangga yang sukses bukan suatu rumah tangga yang dibangun atas dasar yang lemah, tp sebuah pondasi yang kuat yang disebut cinta dan diresmikan di hadapan Tuhan melalui ijab kabul dan pemberkatan di gereja, esensi rumah tangga apa yang tidak didapat Raul dari Atta? sampai2 dia pun harus melirik KD???Coba saling introspeksi diri, saya belum banyak pengalaman baru berjalan 7 tahun niy sekarang.
Tidak ada suatu alasan bahwa anak adalah segala-galanya : anak hanyalah titipan Tuhan, tugas kita membesarkan dan membawa mereka pula untuk berkeluarga, siapa yang tinggal dengan kita di masa tua?yah suami lah atau istri. Atta tidak kalah dengan KD, atta memiliki semua yang bisa dia kenakan atau dia beli dengan kebutuhan materi yang cukup tapi.......kehangatan bu atta, rasa menghargai, ingat lho, sentuhan terhadap gengsi dan ego hanya doa, kasih sayang dan ketulusan.
Membuat Raul betah di rumah bukan dengan alasan anak-anak tidak bertemu bapaknya, Raul juga perlu dimanja, dibelai dan diurus segala macam kebutuhannya, sampai sejauh ini..kapan kali terakhir kalian mandi berdua di kamar mandi dan saling menggosok badan pasangannya masing-masing?kapan terakhir kalian liburan tanpa anak-anak?kapan terakhir kali pak raul dibikinkan kopi atau dibuatkan nasi goreng dan dikirim dari rumah ke kantor? sudah lupa yah bu? Para suami kita bukan mesin uang bu..mereka juga manusia yang egonya besar banget tp rapuh..coba lihat di tv sana, sedikit yang dibutuhkan pak raul, genggaman tangan hangat, pandangan penuh cinta, perempuan yang sedikit manja dan merasa dibutuhkan. Saya tidak membela pak raul yah bu atta tapi saya bisa melihat apa yang dibutuhkan pak raul itu, sementara yang dikedepankan oleh bu atta hanyalah saya mengurus anak-anak, saya membesarkan anak-anak, saya mengurus rumah tangga, tapi kembali lg bu, itu semua hanyalah second best, anak2 sudah besar-besar. Coba deh emosi dikesampingkan bisa kok bu atta bergabung kembali dengan pak raul hanya perlu menurunkan ego kita sebagai ibu rumah tangga yang superwoman, yang saat ini diperlukan hanya liburan berdua antara pak raul dengan bu atta, jangan pernah sungkan-sungkan dengan pasangan kalian..kecup, peluk, gigit dan belaian tetap perlu bu..rebut hatinya..untuk bagian tempat tidurnya yang penting kita bersih, tidak bau dan hangat, ingat kembali masa-masa waktu pacaran dulu, terus salah kalau kalian berciuman di depan umum padahal kalian suami istri?lalu fatal kalau kalian bisa bergandengan tangan dan pelukan di depan umum?Tidak ada yang salah karena kita melakukan dengan pasangan yang sah dan kami pun masih melakukannya sampai saat ini lho...^^
Nah pak raul, saya mengerti kalau anda sedang jatuh cinta, anggaplah adegan ciuman itu hanyalah ekspresi rasa sayang anda terhadap pasangan anda yang sekarang. Tapi semua kunci ada di anda pak..pak raul adalah nakhoda pengendali di antara kemelut yang ada..Coba yuk kita belajar dari kegagalan yang kemarin, kalaupun anda bosan mencoba dengan alasan sebentar lagi surat cerai keluar tapi tidak ada salahnya kan dicoba? kalau lagi pulang ke Timor, ajak bu atta jalan2 cukup berdua dengan bapak..ajak bicara tidak dengan emosi, bawa setangkai mawar merah pak, setahu saya , Timor itu pantainya bagus pak, bawa pas sunset, terus ceritakan sama istri bilang terus terang begini contohnya, "Ma, kita kok kaya abg aja yah ribut2 kemarin (tertawakan kejadian kalian yang sibuk dengan media yg menjebak kalian), ada beberapa hal yang ingin papa sampaikan tapi mama jangan marah dulu yah, jujur yah papa tuh butuh banget mama ada di samping papa, urus semua kebutuhan papa, sayang2 papa seperti kita pacaran dulu dan sebelum ada anak2, kita jarang banget yah ma komunikasi kaya begini, maafin papa kalau papa khilaf, apa sih yang mama sedang pikirkan dan risaukan supaya kita cari jalan keluar yang baik"..mestinya bu atta jawabnya begini, "iya yah pa, mama juga salah selama ini menelantarkan papa, maafin mama yah pa, yang ada di pikiran mama tuh mentang2 papa cari uang dan mama urus anak-anak, papa ga peduli lagi sama mama, mama juga jadi gampang emosi pa, papa juga harus maklum namanya wanita kadang hormon itu berantakan" trus harusnya pak raul jawab begini,"iya yah ma, papa ga sadar kalau hormon itu bisa bikin wanita meledak-ledak, setiap mama marah bikin papa malas mendekat ma, maaf yah sayang, papa tidak perhatikan sampai sekecil itu" trus senyum berdua, saling menatap, trus pegangan tangan dan makan malam, dst..dst-->ini kalau versi saya..tp kalau kenyataannya begitu pak raul ajak keluar pasti bu atta gengsi trus malah marah2 dan membahas kasus ciuman di tv yang kemarin, hmmmm...kalau sudah begitu repot tapi tetap tinggal pak raul yang berusaha krn kendali nakhoda, imam dan suami ada di pak raul..sekalian sering sholat pak untuk kesejukan hati bu atta..hehe..sok tahu bgt yah saya..
kalau untuk pak anang dan bu yanti juga sama, seakan-akan pak anang adalah korban sedangkan bu yanti pelaku, coba pak introspeksi sekaku apa pak anang dalam rumah tangga dan sekeras apa pak di dalamnya, bukan materi yang diharapkan dari KD, tapi hanya kehangatan, belaian manja dari pak anang, ekspresi cinta dari pak anang, kejutan, dll..semua hal-hal kecil yang menurut pak anang tidak penting tapi itu penting bagi bu yanti (dulu) yah karena sudah bercerai, mau gimana lagi..tapi tidak pernah ada kata terlambat untuk mencoba menjadi lebih baik..biar bagaimana pun bu yanti itu adalah hak anda untuk melakukan ekspresi sayang anda terhadap pak raul, sangat disayangkan momennya tidak pas, penumpukan sakit hati yang terlalu lama membuat seseorang menjadi semakin tidak peduli dengan keadaannya selama bisa bersama dengan orang yang dicintai, ingin membahas lebih jauh lagi tapi saya harus kembali ke dunia nyata untuk mengurus suami dan anak...Semoga Tuhan memberi pencerahan dan semua bisa berakhir dengan damai..Peace ^^