23.7.09

Hmm..Ternyata Ada Happily Never After


Seiring berjalannya waktu, tempaan kedewasaan untuk seorang wanita, ibu dan istri semakin tampak terlihat jelas, proses yang menyakitkan akibat gesekan, selisih paham untuk mencari kata solusi rumah tangga sekarang semakin mudah ditemui. Kemesraan dan Romantisme munculnya dengan sendirinya walaupun agak dipaksakan tapi yah ...adalah untuk membuat rasa bahagia menghias dalam jangka waktu 1 hari. Waduh menelusuri makhluk yang namanya Laki-laki sungguh membuat kita banyak korban perasaan, tapi yang perlu kita ketahui bahwa sebenarnya mereka adalah makhluk rapuh dengan gengsi yang luar biasa.


Saya tidak mengenal laki-laki lain seperti apa, cukup dengan melihat suami saya, terkadang saya merasa bersalah dengan terlalu banyak menuntut dia untuk menjadi seperti sosok suami yang saya inginkan, ayo kita mulai bangun dari mimpi kita bahwa suami kita bukan pangeran di negeri dongeng, bukan sosok ayah kita, bukan pahlawan kita. Suami kita adalah a lifetime partner, bukan ayah kita tapi ayah dari anak-anak kita, bukan supir kita, bukan bos kita tapi suami adalah tempat kita berbagi, dan bertukar pikiran untuk mempertahankan komitmen kita sampai kematian yang memisahkan kita.


Perbedaan prinsip? Perbedaan prinsip apa yang membuat kita terkadang memutuskan untuk berpisah? Kemana ruang untuk perbedaan yang menyatukan? semua pernah merasakan kok, dan saya juga pernah merasakan hal yang sama dan beberapa kali saya memberontak dengan hasil yang tidak sesuai dengan keinginan saya, saya belum lulus dari sekolah rumah tangga, saya tidak mau membuat semua seperti di fairy tale, saya hanya ingin rumah tangga yang damai dan homy, terkadang kita merasa prinsip kita sudah benar tapi apa iya sudah benar???? misal : Bagi saya kejujuran adalah hal yang utama (kata sang istri), selang 5 tahun menikah tiba-tiba suami kita berkomentar, ma kok kayanya makin gendut yah? langsung deh emosi memuncak, emang papa kira, gaji papa cukup untuk perawatan tubuh mama? trus itu anak 3 keluar dari perut siapa ??? dll..dll..dlll


Sang suami berfikir keras, lho katanya kejujuran hal yang utama, tapi kok malah ngamuk2 yah? nah..tolong yah siapa nih yang tidak komitmen dengan prinsipnya??? Besok-besok suami tidak akan open ke kita karena saking sayangnya suami dengan kita sehingga tidak ingin melukai perasaan kita, semakin malas dia mengungkapkan apa pandangan dan konsep pikiran suami ke kita hehe, mungkin yang terjadi lain jika kita membalas seperti ini, waduh iya yah pa perasaan mama makin gendut aja, solusinya apa yah pa? kalau mama gendut begini papa masih sayang ga sama mama? pa, mama punya usul, mama seneng banget deh papa jujur tapi packagingnya kalimatnya jangan tembak langsung gitu dong pa, basa-basi dikit ga apa-apa lho..


oh iya yah ma, papa mah sayang terus sama mama, mama diet dan olah raga nanti kita sama-sama olah raga yah ma, maaf deh ma, papa ga sengaja tadi spontan aja, mama cantik kok cuma papa kadang pengen lihat mama jadi makin cantik aja--> mungkin ga yah suami menjawab seperti ini? Mungkin saja bu, tp manusiawi kalau kadang kita lepas kontrol karena hormon perempuan terkadang tidak stabil..ternyata ada happily never after, itu semua datang dari anda - anda wahai kaum wanita, andalah ratu rumah tangga, reaksi dari anda adalah penggerak dalam setiap gejolak rumah tangga, semua bisa kita komunikasikan menurut saya, tapi kadang keegoisan dan gengsi yang berlebihan dari kedua pihaklah yang membuat jalan buntu, mungkin saya masih anak kemarin sore, mungkin usia pernikahan saya belum lama, mungkin saya tidak pantas menulis ini.


Tapi saya juga sama dengan wanita lainnya yang belum lulus dalam sekolah rumah tangga masih banyak aspek to reach happiness, laki-laki memang kepala keluarga tapi sentuhan wanita dalam rumah tangga itulah mesin penggeraknya, tidak perlu secantik artis dan selangsing model hanya perlu. rapi, wangi dan rasa nyaman luar biasa yang dibutuhkan oleh kepala rumah tangga, mudah2an semua wanita bisa mendapat happinessnya masing-masing dan membuat happily never after itu exist. Create your own happily never after cause its all yours.

Tidak ada komentar: